25
April

 

VOInews.id- Dewan Liga Arab pada Rabu (24/4) mendesak Dewan Keamanan PBB agar mengadopsi resolusi berdasarkan Bab VII Piagam PBB, yang memaksa Israel untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan agresinya di Jalur Gaza serta melindungi rakyat Palestina. Seruan itu disampaikan di akhir sidang luar biasa Dewan Liga Negara-negara Arab di tingkat delegasi tetap yang dipimpin Mauritania di markas besar Sekretariat Jenderal di ibu kota Mesir, Kairo.

 

Sidang itu digelar atas permintaan Palestina dan didukung seluruh negara anggota guna mengatasi kejahatan agresi pendudukan Israel yang masih berlangsung terhadap rakyat Palestina. Dewan Liga Arab mengutuk penggunaan veto Amerika Serikat yang mencegah resolusi gencatan senjata, yang menurutnya bertentangan dengan tanggung jawab PBB terhadap isu Palestina. Menurut Dewan Liga Arab, veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat menunjukkan kegagalan mereka dalam memenuhi tuntutan landasan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan. Dikatakan juga bahwa veto tersebut tidak konsisten dengan pernyataan Amerika dalam mendukung solusi dua negara, hukum internasional dan resolusi legitimasi internasional yang relevan, termasuk Resolusi Dewan Keamanan 1515 tahun 2003.

 

Dewan Liga Arab meminta AS dan Uni Eropa untuk berhenti mengekspor senjata dan amunisi serta berhenti mendanai produksi drone yang digunakan Israel, yang menjadi kekuatan pendudukan, dalam kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina, termasuk pembunuhan puluhan ribu warga sipil Palestina yang kebanyakan anak-anak dan perempuan. Mereka juga meminta Israel berhenti menghancurkan rumah, rumah sakit, sekolah, universitas, masjid, gereja, infrastruktur dan semua kemampuan rakyat Palestina. Selain itu, Dewan Liga Arab menyerukan pula untuk membuat mekanisme peradilan internasional dalam rangka melakukan investigasi independen terhadap kuburan massal yang ditemukan di kompleks medis rumah sakit Al-Shifa dan Nasser di Jalur Gaza, lokasi di mana sekitar ratusan jasad ditemukan.

 

Penyelidikan atas penargetan sengaja terhadap kelompok tertentu seperti staf medis dan asing, jurnalis, profesor universitas, anak-anak dan perempuan juga menjadi salah satu seruan Dewan. Mereka juga meminta komunitas internasional untuk mengimplementasikan opsi persatuan demi perdamaian, jika DK PBB masih belum dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi rakyat Palestina. Pihaknya juga meminta Dewan Duta Besar Arab dan misi Liga Negara-negara Arab di luar negeri untuk berupaya mewujudkan isi resolusi tersebut melalui kementerian luar negeri dan badan-badan terkait. Lebih lanjut Dewan meminta Sekjen Liga Arab menindaklanjuti implementasi keputusan yang disepakati dalam sidang tersebut dan menyampaikan laporan kepada Dewan pada sidang selanjutnya.

 

Sumber: WAFA

24
April

 

VOInews.id- Satuan tugas Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) tiba di Jepang untuk memulai peninjauan kedua pada proses pelepasan air radioaktif olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ke laut, menurut laporan media setempat pada Selasa. Menurut Kyodo News yang berbasis di Tokyo, tim IAEA akan meninjau PLTN Fukushima Daiichi di timur laut Jepang pada Rabu. Setelah itu, mereka dilaporkan akan mengadakan diskusi dengan Kementerian Industri, operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. serta Otoritas Regulasi Nuklir selama peninjauan hingga Jumat.

 

Pemerintah Jepang mengatakan akan mulai membuang air radioaktif olahan gelombang kelima ke samudera dari PLTN Fukushima Daiichi pada Jumat. Proses itu sendiri telah dimulai pada Agustus tahun lalu. Pembuangan air radioaktif olahan ini memicu sejumlah kritik.

 

China memberlakukan larangan menyeluruh terhadap impor makanan laut dari Jepang. PLTN tersebut memiliki lebih dari satu juta ton air limbah yang telah diolah dan akan dibuang dalam proses 30 tahun. Pembangkit listrik Fukushima terpaksa ditutup setelah menghadapi kecelakaan nuklir --terbesar sejak 1986 di Chernobyl-- menyusul gempa bumi dan tsunami pada 2011.

 

Sumber: Anadolu

24
April

 

VOInews.id- Korea Utara telah mengirimkan delegasi ekonomi ke Iran yang menimbulkan kecurigaan akan kerja sama antara kedua negara mengenai program persenjataan lantaran perjalanan tersebut jarang terjadi. “Delegasi tersebut dipimpin oleh Menteri Hubungan Ekonomi Eksternal Yun Jong-ho, meninggalkan Pyongyang sehari sebelumnya untuk mengunjungi Iran,” kata Kantor Berita Pusat Korea, Rabu. Kunjungan pejabat Korea Utara ke Iran jarang terjadi dengan kunjungan terakhir pada 2019. Saat itu, Pak Chol-min yang menjabat sebagai wakil ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara mengunjungi Iran untuk membahas kerja sama.

 

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Pyongyang dan Teheran diketahui memiliki hubungan dekat selama berada di bawah sanksi internasional atas program senjata mereka. Kedua negara tersebut diduga melakukan pertukaran suku cadang dan teknologi rudal balistik, terutama pada perang Iran-Irak 1980-1988. Kunjungan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa selain kerja sama ekonomi, Korea Utara mungkin berupaya memperdalam hubungan militer dengan Iran di tengah perang Rusia dengan Ukraina.

 

Pyongyang dan Teheran dikenal sebagai penyedia utama senjata bagi Moskow untuk mendukung perang. Menyusul peluncuran lebih dari 300 drone dan rudal Iran baru-baru ini ke arah Israel, muncul spekulasi bahwa suku cadang atau teknologi militer Korea Utara dapat digunakan untuk salvo rudal Iran terhadap Israel dengan alasan kerja sama militer yang erat antara Pyongyang dan Teheran. Pada 2006, Panglima Garda Revolusi Iran secara terbuka mengakui bahwa negaranya telah memperoleh rudal Scud-B dan Scud-C dari Korea Utara selama perang, tetapi tidak lagi membutuhkan bantuan Pyongyang. Sedangkan laporan Badan Intelijen Pertahanan A.S. pada 2019 menunjukkan bahwa rudal balistik Shahab-3 Iran dikembangkan berdasarkan rudal Rodong jarak menengah Korea Utara.

 

Tak hanya itu, Rudal Khorramshahr yang dikembangkan Iran diyakini secara teknis terkait dengan rudal Musudan milik Korea Utara. Para ahli mengatakan Korea Utara dapat mencari bantuan dari Iran mengenai teknologi rudal berbahan bakar padat, seperti rudal balistik yang dilengkapi hulu ledak hipersonik. Adapun pada Februari lalu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengatakan Korea Utara telah mengirimkan sekitar 6.700 kontainer yang membawa jutaan amunisi ke Rusia sejak Juli 2023 untuk mendukung perangnya melawan Ukraina dengan imbalan makanan dan kebutuhan lainnya. Iran juga diduga menyediakan drone untuk perang tersebut kepada Rusia dan Kyiv mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan sekitar 3.700 drone serang Shahed-136 buatan Iran ke sasaran di Ukraina pada akhir tahun lalu.

 

Sumber : Yonhap

22
April

 

VOInews.id- Paus Fransiskus pada Minggu (21/4) mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi. "Saya akan terus mengikuti situasi di Timur Tengah dengan keprihatinan dan kesedihan," kata Paus saat doa Angelus Minggu tradisional di Vatikan. Paus mengatakan, "Saya menegaskan kembali permohonan untuk tidak menyerah pada klaim perang tetapi lebih memprioritaskan dialog dan diplomasi, yang dapat mencapai banyak hal.”

 

"Saya berdoa setiap hari bagi perdamaian di Palestina dan Israel, dan saya berharap kedua pihak ini akan segera mengakhiri penderitaan mereka," tambah dia. Dengan mengabaikan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ), Israel terus melanjutkan serangan gencar di Gaza yang membuat 34.000 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 77.000 terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

 

Serangan itu menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kelangkaan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantung itu telah rusak atau bahkan hancur, menurut PBB. Namun, permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih sangat belum cukup memadai untuk mengatasi bencana kemanusiaan di daerah tersebut.

 

Sumber: Anadolu

Page 9 of 1161